Monday 21 April 2014

Renungan Cemara Malam

Rintik hujan pandai berirama


Dingin datang undang kehangatan


Para jiwa riang bermain dalam hutan cemara


Tanpa tenda tanpa bekal mapan


Lalu tawa ringan kenyangkan kebersamaan


Tempat syair puisi berubah jadi kenangan


Lalu merenung lah dalam malam


Terkasih terpaut indah dalam hasrat indah cinta





Seringkali temu muka namun biasa


Rasa muncul dalam indahnya tatapan asmara


Tahukah engkau tentang kekaguman


Aku kagum tersembunyi engkau mengagumi terang-terangan


Ini masa kita diatas masa bahagia


Lalu kita terpisah bagai awan putih dan hitam


Mari sejenak renungkan renungan malam


Aku tersentak dalam lamunan


Engkau hilang berjalan jauh dari keramaian


Mereka tersenyum dalam dunia keanggunan


Kita dalam renungan malam.

Puisi Cinta

No comments:

Post a Comment