Apa yang sudah kulakukan. Membiarkanmu menahan ngilu dalam hati. Laksana dinginnya salju dalam genggaman. Kau pendam jauh sakit ngilu jua perih dalam luas ruang kasih sayang. Sejahat itu kah aku memperlakukanmu diwaktu sana.
Kek.... Reruntuhan sesal menimbun air mataku. Tatkala kembali terbayang salah kecilku menganiaya ketenangan hatiku. Ingin rasanya aku membunuh diriku sendiri. Bagai para kesatria jepang selesaikan hidupnya diatas kehormatan.
Bukankah yang engkau pinta itu tak sesulit bagaimana engkau menyayangiku. Kenapa aku bisa sebodoh keledai tanpa otak itu. Harusnya kuikuti hal kecil inginmu itu. Maafkan aku....
Kini salahku ini bak tarian bidadari dengan tangan diberi pedang perunggu. Kaki dengan beralaskan ribuan paku. Menari ia menari kesenangan dalam hati dan batinku.
Kek, maafkan aku. Aku yang pernah buatmu seperti sebatang-kara meski sedetik waktu. Maafkan anak dari anakmu ini selalu. Aku teramat slalu meyanyangimu diluar satu khilaf egoku.
Kini tenanglah engkau dipelukan sanubariku. Kini maafkan lah aku diantara sgala salah dan sesalku. Kini hilang sudah.
No comments:
Post a Comment