Monday 31 March 2014

Engkau dan Pengagum itu.

Tiadakah sadari tangan apa yang kumiliki
Biarkan saja syairku adalah syairku ini
Biarkan saja pengagum itu menikmati
Namun engkau adalah penyemangat hati
Engkau nikmati saja isi hatiku bersama kebenaran rasanya
Pengagum itu hanya perhatikan syairku
Dan engkau tak usah hanyut disetiap warni syairku
Engkau tenangkan hati tuk diam di hati ini
Karna tanpamu takkan pernah ada pengagum itu.
Aku dan hatiku adalah dirimu
Dan syairku adalah mata pandangan umumku
Semoga engkau cepat paham duniaku
Karna engkau adalah Ariah satu hanya satu kekasih hatiku dulu kemarin ataupun nanti disana,


Buku Pujangga

UNTUK TERUNTUK

Ucap bunda rasa tlah lesap
Ucap sayap bunda rasa tlah lenyap
Ucap usir langkah raib dalam pandangan kalut terduduk
Dari sana kutuk untuk teruntuk membentuk

Sebenarnya diam adalah iba
Sebenarnya luka adalah bahagia
Sebenarnya juga benar terpuruk
Dari sana karma untuk teruntuk terbentuk

Untuk teruntuk terbentuk busuk
Untuk teruntuk tertunduk...


Buku Pujangga

Cukup




Dinding kusam enggan lagi kusapa
Menutup kelambu dengan tirai bambu
Satu asa langkah pergi jauh cari senyuman
Maaf jika benci pada yang lalu sebesar gunung

Kumohonkan pada sayap hancurku
Kumohonkan pada air mata kenanganku
Cukup..
Tiada ingin dengar tentangnya dimasa kini atau nantiku
Cukup..
Karna yang selama ini terjadi beriku ilmu
Bagaimana bila hati yang busuk sampai diberi cinta tulus
Bagaimana bila aku anggapnya mati saja bila perlu

Bahagia kurasa sempat berjuang keras setia untuk yang dicinta
Kecewa segelap setan kudapat ketika semua dibalas khianat
Dengan senyuman kuobati luka hati yg dalam
Dengan menunggu karma sendiri kubangkit tatap masa didepan sana

Cukup kututup disini
Ia dan kenangan tiada arti lagi
Kuanggap ia laksana kata sambungku dalam syair
Biarkan aku cukupi sampai disini

Sunday 30 March 2014

Antara Harapan dan Kepastian

Antara Harapan dan Kepastian


Hidup itu ada yang diharapkan dan ada pula yang mengharapkan. Seperti warna, ada hitam juga ada putih. Seperti bumi, ada air juga ada daratan. Semua balance menurut ketentuan hukum alam atau pun Hukum Tuhan.
Seorang sahabat Moment Remaja ada yang bertanya;

"Ketika kita menggantungkan suatu harapan penting pada seseorang yang penting pula. Tapi seseorang itu tidak perduli dengan apa yang sedang kita harapkan tersebut. Apakah seseorang itu pantas kita pertahankan? Sedangkan kita tidak bisa begitu saja melepaskan seseorang itu karna dia adalah seseorang yang penting bagi kita."

Rumit. Ingin berhenti berharap darinya tapi tidak ingin juga kehilangannya. Seperti orang bijak berkata; hidup tak mau, mati pun enggan. Jadi bagaimana seharusnya?
Sulit memang mengharapkan orang lain untuk menjadi apa yang seperti kita mau. Terkadang ada yang mampu melakukannya namun dibatas akhir mengerti dan usahanya tersebut seseorang itu seperti manusia yang hidup tanpa ruh di mata kita. Yang lebih parah lagi mungkin akan menjadi manusia yang paling cepat berubah dari apa yang sebelumnya kita ketahui.
Yang seharusnya dilakukan oleh seorang sahabat Moment Remaja diatas adalah, ia harus memantapkan dirinya sendiri tentang kepercayaannya kepada seseorang yang dimaksud tersebut. Karna jika Sahabat Moment Remaja percaya bahwa seseorang itu suatu saat berubah menjadi lebih peduli dan mengerti apa yang sedang diharapkan sahabat Moment Remaja. Maka niscaya seseorang tersebut akan menjadi apa yang diinginkan sahabat Moment Remaja itu. Namun dengan konsekuensi harus lebih bersabar. Dan itu adalah harga matinya. Dan namun bila sahabat Moment Remaja tidak percaya atau selalu mengeluhkan tentang kapan seseorang itu berubah menjadi apa yang diinginkan, maka niscaya seseorang itu akan tetap seperti itu. Tidak perduli dengan apa yang sahabat Moment Remaja harapkan darinya itu.

"Jadi intinya, kehidupan itu akan bahagia bila kita percaya kita akan bahagia. Dan kehidupan itu akan menjadi sangat pahit bila kita terlalu ragu atau terlalu ketakutan akan dapati hidup yang sangat pahit." (A.JMSH)

Saturday 29 March 2014

Secuil Karmamu

Seperti ini lah dingin itu. Seperti ini lah ketertekanan itu. Seperti itu lah perantauan cerita ini disitu. Bukan kah asam yang terasakan hingga menghancurkan kalbu.


Sehari saja engkau terdampar diketerasingan itu. Matamu. Pendengaranmu. Pikirmu. Laksana hujan-hujan yang tak henti diombang-ambing angin malam tak berpintu. Sehari saja itu gundah tampak begitu. Bagaiman denganku yang pasrah berhari-hari dalam rantau.


Ini hanya secuil karmamu. Ini hanya pengingatmu. Ini hanya apa yang yang tidak pernah engkau tau dari rahasiaku.


Nikmati saja disitu. Biarkan aku sejenak ingin melihat cerminku kala itu. Engkau akan baik ketika kembali dalam buaian awal cerita memangku. Sedangkan aku mungkin akan terkukung termenung pasrah kembali dalam rantauan ceritaku. Ini hanya secuil rasa sepi tentangku. Secuil karmamu.



buku pujangga

Thursday 27 March 2014

Seperti Kata Ayah

Seperti Kata Ayah

Seperti kata Ayah...

Untuk apa engkau memberati kepalamu ini

Berati saja tangan jua kakimu untuk dipekerjakan

Lelaki itu banyak bekerja karna lelaki yang banyak berpikir ketimbang bekerja adalah banci

Dan Tertusuk lah hati demi kesadaran



Seperti Kata Ayah..

Jangan pernah libatkan yang lain dalam masalah

Lalukan sebisanya lalu lakukanlah

Lelaki seharusnya mandiri dengan serba bisa

Lelaki yang baik adalah lelaki petanggung-jawab



Diantara lekungan pelangi.

Laksana deruh ombak memacu ke pesisir.

Ayah adalah panutan harga mati hidup.

Lebih mulia dari rupiah atau pun sgalanya yang ada.

Kerinduan seorang anak ketika jauh dari tempat asal peraduannya. Adalah Ibu. Adalah setelah Ibu adalah Ayah. Adalah saudara-saudaramu itu.

Lalu biarkan lah kerinduan itu jadi putaran film hitam putih dalam kepala. Karna semakin engkau teringat, dan tak tahan dengan nuansa indah namun gundah itu, maka akan semakin teringat engkau jua sekalian mengerti apa itu sebenarnya cinta itu...

Seperti kata Ayah..

Dari Pria dewasa untuk lelaki dewasa.

Seperti kata Ayah...

Monday 24 March 2014

Ruang Penyair

Ruang Penyair Penyair membutuhkan ruang khusus untuk pendengarannya. Dimana sunyi ditengah keramaian adalah ruang istimewa baginya. Menempatkan pandangan dan pemikiran kepalanya berdiam manis amati keramaian lalu dimasaknya ke dalam tunggku tangannya yang istimewa itu.
Penyair butuh ruang khusus. Ruang Penyair yang penuh dengan semilyar gagasan puitis masa depan. Penuh anggun kritik kehidupan. Penuh emosi cinta yang melaun indah meledak elok permai.
Penyair miliki ruang khusus. Adalah tempat dimana symponi alam berterbangan lalu menyatu dalam guratan-guratan indah inspiratif pembangun hari baru yang lebih cemerlang tanpa kelabu cerita. Adalah tempat dimana senandung manjanya angin mampu masuk namun enggan pergi entah kenapa. Karna ruang penyair penuh sesak dengan segala kehangatan murninya cinta.
Penyair hanya tahu satu ruang khusus. Adalah hatinya. Adalah tempatnya hidup bersama sabda-sabdanya. Senandung indahnya. Lantas emas diamnya itu adalah tempat khusus cintanya. Dan baginya cintanya mereka adalah tempat maha karya terkhusus dan teristimewanya.

Sunday 23 March 2014

Kau Cinta Siapa

Kau Cinta Siapa



Sepertinya ada namun tiada terasa

Sepertinya dicinta namun tiada disayang

Seperti harapan kosong dibatas harapan impian

Seperti pengembala tanpa ada yang digembala

Serasa indah namun kian makin hampa

Serasa bahagia namun entah sulit tertawa

Serasa banyak harapan namun entah siapa dia

Serasa entah kau cinta siapa

Engkau terajakan namun aku terasa dibudakan

Engkau terindukan namun aku terasa tak terpedulikan

Engkau tersegalakan namun aku terasa terkebelakangkan

Engkau aku entah yang dicinta siapa

Engkau aku dan mereka dalam satu indah jua hampa cerita.

Saturday 22 March 2014

Tentangmu Disana

Ketika engkau tersenyum


Ketika engkau terdiam sendu


Ketika engkau berkata aku merindu


Ketika itu aku disiksa bahagia selalu





Ketika engkau anggun berjalan


Ketika engkau santun luluh menyapa


Ketika engkau lembut peluk menatap


Ketika itu pula aku takut mati mendadak





Kata bukan lah segalanya memang


Kata juga bukan lah wakil kebahagiaan


Namun kataku adalah jiwaku bersabda


Namun kataku adalah hatiku berbicara


Tentangmu disana..


Ketika aku diam rindukanmu disini dengan rasa cinta












Buku Pujangga









Kumpulan Segala Macam Karya Tulis - adsJMSH

Friday 21 March 2014

Rindu Kesah Kesepian

Seberapa puas waktu tersenyum melihat kaki berjalan sendiri. Tanpa pegangan. Tanpa acuan. Tanpa kemunafikan. Juga tanpa tuntun berlebihan.


Aku harus berjalan tanpamu berada. Aku harus hadapi asamnya angin-angin penyesat. Juga tanpa ada dirimu yang kemarin menjadi pilar. Aku bertahan dikeseharusan.


Laksana awan. Haruskah aku berjalan ikuti angin yang ada. Haruskah aku jatuh di hulu cerita lalu terbang kembali setelah dimuara. Ataukah harus aku diam dalam kepasrahan cerita.


Ketika engkau datang. Bibir ini bergemeretak. Seraya ingin memeluk erat. Seraya ingin menangis lepas. Seraya berkata, betapa rapuh jalan ceritaku tanpamu disini berada.


Seandainya kehidupan tak mencemo'oh pinta. Tinggal lah lama di dekat sepiku selamanya. Karna dengan menatap kedua matamu sudah cukup redam keluh hidupku. Karna dengan pendengaran yang engkau punyai itu slalu tenangkan segala adu resahku. Semoga paham melingkupi pemahamanmu tentang aku yang tak bisa berjalan hidup tanpa campur tanganmu disana.


Aku diatas kesepian. Aku diatas kesunyian. Aku diatas taman para penyair kehidupan. Ada alam yang senantiasa beri perwakilan menggantikanmu sementara.



Arif JMSH

Tuesday 18 March 2014

Cara Ajaib Membuatnya Jatuh Hati

Cara Ajaib Membuatnya Jatuh Hati. Bagi banyak orang kurang menarik, dapatkan ia yang sangat menarik adalah impian kedua setelah impian masuk syurga yang pertama, mungkin. Terkadang menjadikan hari-hari yang terlewati menjadi penuh tanda tanya, kebimbangan, keraguan, bahagia, juga sedih mungkin.


Ternyata cara ajaib membuatnya tertarik kepada kita yang kurang menarik susah ditemukan jika pikir hanya fokus pada kemenarikannya yang sempurna itu. Hingga kadang pikir menjadikan kita berpikir jua memvonis cara ajaib itu hanya cara impian tanpa harapan.


Sesungguhnya. Cara ajaib itu memang ada jika saja kita keluar dahulu sejenak dari gilanya menggilai dirinya yang menarik. Berpikir dengan logika yang sehat. Karna pikir yang gila kadang membawa kita berperilaku berlebih-lebihan. Terutama didepan ia yang sangat menarik tersebut.


Cara Ajaib. Itu yang mungkin bisa saya sebut. Karna cara ini memang sederhana namun memberikan dampak positif yang luar biasa untuk ia yang sangat menarik agar tertarik kepada kita yang kurang menarik.


1. Jujur

Jujur memang salah satu cara ajaib yang susah diterapkan pada diri sendiri. Tapi ini lah awal mulanya bagaimana cara agar ia yang menarik bisa tertarik kepada kita yang kurang menarik. Apapun kosenkuesinya bila jujur, tetap lah jujur. Karna meskipun hasil dari jujur itu adalah jalan cerita yang sangat sakit, tapi hukum Tuhan telah menghargai mati bahwa jujur itu kadang berjalan sakit namun berpelabuhan kebahagiaan.


2. Diam

Tidak berlebih-lebihan dalam berperilaku terutama didepannya adalah cara ajaib berikutnya.


3. Berdoa

Berdoa saja semoga Tuhan jadikan ia terbaik untuk kita.



Sederhana bukan? Ya memang sederhana. Tapi kita kadang lupa atau mungkin sengaja mengabaikannya. Percaya atau tidak. Itulah cara ajaib untuk membuatnya jatuh hati pada kita yang kurang menarik.



ARIF JMSH

Sunday 2 March 2014

Pengoptimalisasi Hati

Tiada hati sempurna pelangi


Tanpa pengorbanan banyak arti


Begitu mudah lengkap mencari


Tertinggal menjadi sebuah duri


Silahkan mematri rindu menanti


Harapan bagai makna cinta penuh misteri


Tak sedikit hati bertahan demi cinta suci


Tak sedikit air mata bergerak bentuk banjir


Tak sedikit jua bahagia timbul lahir


Dewasa cerita pengoptimalisasi hati


Cinta bukan sekedar apa yang ingin dimiliki


Begitu lah buku pujangga tertulis


Begini lah aku dimuka cerita diatas bumi



Love