Sunday, 30 March 2014

Antara Harapan dan Kepastian

Antara Harapan dan Kepastian


Hidup itu ada yang diharapkan dan ada pula yang mengharapkan. Seperti warna, ada hitam juga ada putih. Seperti bumi, ada air juga ada daratan. Semua balance menurut ketentuan hukum alam atau pun Hukum Tuhan.
Seorang sahabat Moment Remaja ada yang bertanya;

"Ketika kita menggantungkan suatu harapan penting pada seseorang yang penting pula. Tapi seseorang itu tidak perduli dengan apa yang sedang kita harapkan tersebut. Apakah seseorang itu pantas kita pertahankan? Sedangkan kita tidak bisa begitu saja melepaskan seseorang itu karna dia adalah seseorang yang penting bagi kita."

Rumit. Ingin berhenti berharap darinya tapi tidak ingin juga kehilangannya. Seperti orang bijak berkata; hidup tak mau, mati pun enggan. Jadi bagaimana seharusnya?
Sulit memang mengharapkan orang lain untuk menjadi apa yang seperti kita mau. Terkadang ada yang mampu melakukannya namun dibatas akhir mengerti dan usahanya tersebut seseorang itu seperti manusia yang hidup tanpa ruh di mata kita. Yang lebih parah lagi mungkin akan menjadi manusia yang paling cepat berubah dari apa yang sebelumnya kita ketahui.
Yang seharusnya dilakukan oleh seorang sahabat Moment Remaja diatas adalah, ia harus memantapkan dirinya sendiri tentang kepercayaannya kepada seseorang yang dimaksud tersebut. Karna jika Sahabat Moment Remaja percaya bahwa seseorang itu suatu saat berubah menjadi lebih peduli dan mengerti apa yang sedang diharapkan sahabat Moment Remaja. Maka niscaya seseorang tersebut akan menjadi apa yang diinginkan sahabat Moment Remaja itu. Namun dengan konsekuensi harus lebih bersabar. Dan itu adalah harga matinya. Dan namun bila sahabat Moment Remaja tidak percaya atau selalu mengeluhkan tentang kapan seseorang itu berubah menjadi apa yang diinginkan, maka niscaya seseorang itu akan tetap seperti itu. Tidak perduli dengan apa yang sahabat Moment Remaja harapkan darinya itu.

"Jadi intinya, kehidupan itu akan bahagia bila kita percaya kita akan bahagia. Dan kehidupan itu akan menjadi sangat pahit bila kita terlalu ragu atau terlalu ketakutan akan dapati hidup yang sangat pahit." (A.JMSH)

No comments:

Post a Comment