Saturday, 29 March 2014

Secuil Karmamu

Seperti ini lah dingin itu. Seperti ini lah ketertekanan itu. Seperti itu lah perantauan cerita ini disitu. Bukan kah asam yang terasakan hingga menghancurkan kalbu.


Sehari saja engkau terdampar diketerasingan itu. Matamu. Pendengaranmu. Pikirmu. Laksana hujan-hujan yang tak henti diombang-ambing angin malam tak berpintu. Sehari saja itu gundah tampak begitu. Bagaiman denganku yang pasrah berhari-hari dalam rantau.


Ini hanya secuil karmamu. Ini hanya pengingatmu. Ini hanya apa yang yang tidak pernah engkau tau dari rahasiaku.


Nikmati saja disitu. Biarkan aku sejenak ingin melihat cerminku kala itu. Engkau akan baik ketika kembali dalam buaian awal cerita memangku. Sedangkan aku mungkin akan terkukung termenung pasrah kembali dalam rantauan ceritaku. Ini hanya secuil rasa sepi tentangku. Secuil karmamu.



buku pujangga

No comments:

Post a Comment